Selasa, 10 Desember 2019
Minggu, 01 Desember 2019
mengenal fingerprint recognition
Apa itu fingerprint recognition ?
pada kali ini saya akan membahas tentang fingerprint
recognition, namun sebelum pemhasan lebih jauh kita harus mengetahui dulu apa
itu fingerprint recognition ?
menurut salah satu web menjelaskan ”fingerprint
recognition sebuah perangkat elektronik yang digunakan untuk menangkap gambar
digital dari pola sidik jari.” Namun menurut Komarinski (2005:3) yang
saya kutip dari sebuah jurnal, Fingerprint atau sidik jari adalah sebuah
biometric yang telah digunakan secara sistematik untuk identifikasi selama 100
tahun yang telah diukur, diduplikasi dan diperiksa secara ekstensif, sebuah
biometric yang tidak berubah dan relatif mudah untuk diambil. Pada jari atau
ibu jari, ridge-ridge membentuk tiga buah pola, yakni loops, whorls dan arches.,
jadi inti nya fingerprint recognition
adalah suatu teknologi yang dapat mengenali pola sidik jari seseorang.
Sejarah fingerprint recognition ?
Perangkat identifikasi telah dikomersialisasikan dari
akhir abad ke 19. Perangkat yang paling populer di antara semua perangkat
identifikasi karena kemudahan dalam akuisisi, dan juga sejumlah sumber yang
tersedia untuk pengumpulan data. Ini telah menemukan penggunaan yang luas dalam
penegakan hukum dan keperluan imigrasi. Dasar-dasar proses identifikasi ini
berasal dari "titik Galton" - karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh Francis Galton, melalui mana sidik jari dapat diidentifikasi. Otomatisasi
yang tepat dari teknologi ini dimulai pada tahun 1969 ketika FBI menginginkan
sistem identifikasi menggunakan sidik jari. Untuk ini FBI membuat perjanjian
dengan Institut Nasional Standar dan Teknologi (NIST), untuk membuat
perkembangan pada pencarian, pencocokan serta proses scanning. Untuk ini, NIST
bekerja dengan teknologi hal kecil, yang sebenarnya adalah versi kecil dari
poin Galton untuk mengembangkan teknologi pemindaian sidik jari. Dua masalah
utama yang mereka hadapi adalah mengeluarkan hal-hal kecil dari setiap sidik
jari dan juga membandingkan, pencocokan dan juga mencari daftar hal kecil dari
daftar besar sidik jari. Prototipe terbaik pertama kali dipamerkan pada tahun
1975 oleh FBI. Sebuah teknik pemindaian kapasitif digunakan sebagai dasar
kerjanya. bekerja lebih untuk membuat sidik jari otomatis bertinta digital,
kompresi gambar dan sebagainya tetap dilakukan.
Cara kerja fingerprint recognition?
Membaca pola Secara sederhana
fingerprint bekerja dengan "merekam" sidik jari seseorang, lalu
menyimpan pola khasnya. Identifikasi dilakukan dengan mencocokkan data yang
telah tersimpan tersebut. Jika dinyatakan sama, akses otomatis terbuka.
Pertanyaannya, bagaimana mesin pemindai "membaca" pola sidik jari?

Sidik
jari akan terlihat jelas saat kita melakukan cap jari menggunakan
tinta.(THINKSTOCKPHOTOS)
Sidik jari terdiri dari banyak garis menonjol yang cenderung
melingkar-lingkar. Hal ini bisa terlihat jelas, salah satunya ketika kita
membuat cap jari menggunakan tinta untuk surat-surat resmi. Dari situ bisa
dilihat, satu sidik jari saja memiliki banyak pola rumit. Jika semua pola ini
digunakan, proses identifikasi sidik jari akan memakan waktu terlalu lama.
Sebaliknya, jika pola yang diambil terlalu sederhana, kemungkinan pemindaian
kurang akurat. Sebagai solusi, mesin pemindai hanya menangkap dan menyimpan
tiga jenis pola pada guratan sidik jari. Pola diambil dari bagian yang pada
hasil cap jari tintanya terlihat lebih tebal. Pola itu di antaranya, ujung
garis (ridge ending), garis bercabang (bifurcation), dan garis pendek
menyerupai titik (short ridge). Tiga detail pada sidik jari ini tak pernah
ditemui sama pada manusia

. Pola sidik jari
selalu berbeda pada setiap orang(https://en.wikipedia.org/wiki/Fingerprint_recognition)
Untuk memindai, mesin membutuhkan
sensor. Jenis sensornya juga beragam. Optis atau optical fingerprint imaging,
misalnya, memanfaatkan cahaya saat merekam pola sidik jari. Cara kerjanya mirip
mesin fotocopy. Jari diletakkan di atas sebuah scanner—biasanya berbahan kaca.
Lalu, dari bawah scanner, pemancar cahaya menerangi permukaan ujung jari.
Pantulan cahaya kemudian ditangkap alat penerima sehingga foto sidik jari pun
didapat. Sayangnya, teknik ini memiliki beberapa kekurangan. Pola sidik jari
yang didapat sangat bergantung pada kondisi kulit telapak jari. Jika jari kotor
atau kulit sedang terkelupas, misalnya, pemindai bisa saja gagal mengenali
sidik jari. Akibat kekurangan tersebut, ponsel pintar lebih memilih menggunakan
sensor ultrasonik atau kapasitans (capacitive). Sensor ultrasonik, sesuai
namanya, memanfaatkan gelombang ketika memindai sidik jari seperti pada
ultrasonografi (USG) yang kerap digunakan untuk keperluan medis. Hasil
pemindaian sidik jari dengan sensor tersebut sudah berkualitis tiga dimensi
(3D) sehingga kemungkinan pemalsuan lebih rendah. Identifikasi menggunakan
sensor ultrasonik juga tak bergantung pada kualitas kulit jari.
Fungsi Fingerprint
Secara umum fungsi dari Fingerprint
sudah di jelaskan pada pembahasan di atas, namun untuk penjelasan fungsi
Fingerprint secara khusus akan di bahas pada artikel di bawah ini.
Karena secara umum fungsi dari
Fingerprint hanya satu yaitu untuk mengamankan dan sebagai media verifikasi,
sama seperti password dan pola, hanya saja media verifikasi yang di gunakan
pada Fingerprint adalah Bentuk sidik jari manusia, Itulah yang akan di gunakan
sebagai media untuk ID Primary Key. Berikut di bawah ini adalah fungsi
Fingerprint pada setiap perangkat:
1. Fingerprint Pada Smartphone
Anda pasti sering melihat smartphone
yang memiliki pengamanan Fingerprint, biasanya smartphone seperti ini adalah
jenis smartphone keluaran terbaru, seperti Xiaomi, Apple, Vivo, dan oppo.
Beberapa merk tersebut biasanya menyelipkan sensor Fingerprint sebagai
pengamanan data pengguna smartphone.
Tata letak Fingerprint pada sbeuah
smartphone waktu pertama kali muncul berada di bagian belakang smartphone,
namun kini lebih inovasi, karena sensor Fingerprint sudah tergabung bersama
tombol home, sehingga memudahkan pengguna dalam mengakses smartphone.
Bahkan ada yang lebih terbaru lagi,
ada sebuah merk smarphone terkenal di Indonesia yang menyelipkan sensor
Fingerprint pada bagian bawah layar, sehingga
lebih memunculkan kesan teknologi yang maju, efek yang ditampilkan juga
sangat keren, sehingga membuat betah penggunanya dalam menggunakan smartphone,
Smartphone yang menggunakan sensor Fingerprint lebih di jamin keamananya dari
pada smartphone yang menggunakan pola ataupun password.
2. Fingerprint pada Absensi
Biasanya absensi yang menggunakan
sensor Fingerprint di pakai oleh instansi perkantoran untuk meningkatkan
tanggung jawab dan disiplin karyawanya, karena sidik jari pada setiap karyawan
tidak bisa di palsukan dan juga tidak bisa di wakilkan. Sehingga karyawan akan
berusaha untuk datang tepat waktu dari pada terdeteksi terlambat karenatidak
sempat melakukan scanning sidik jari.
Fingerprint pada kantor juga menjadi
sebuah acuan yang lengkap pada setiap kantor, karena alat absensi Fingerprint
menghasilkan data kehadiran yang cukup lengkap sehingga dapat di gunakan untuk
menunjang pengambilan keputusan manajer tingkat menengah.
3. Fingerprint pada Pintu
Pintu yang biasanya menggunakan
sensor Fingerprint adalah pintu khusus, seperti pintu rumah mewah ataupun pintu
ruangan atasan. namun yang cukup familiar kita lihat adalah pintu dari brankas
tempat menyimpan barang-barang berharga seperti uang, emas dan lain sebagainya.
Dahulu brankas menggunakan password
dan pola untuk mengamankan barang-barang di dalamnya, namun hal ini belum cukup
aman. Karena orang lain yang mengetahui akses kode untuk membuka masih bisa di
mungkinkan. Sedangkan brankas yang menggunakan sensor Fingerprint tidak akan
bisa di akses oleh sembarang orang, karena hanya orang tertentu saja dimana ID
sidik jarinya sudah pernah direkam yang bisa membuka brankas tersebut.
Nah cukup sekian pembahasan tentang
fingerprint recognition bila ada salah kata tolong di maafkan
terimaksih
Sumber:
Langganan:
Komentar (Atom)