Assalamualaikum, kesempatan kali ini saya akan membahas
tentang Sistem pakar dalam bidang kesehatan. sebelum kita membahas sistem pakar dalam kesehatan lebih
jauh, kita harus mengetahui dulu apa itu Apa itu Sistem Pakar ?
Sistem Pakar adalah sistem informasi yang berisi tentang pengetahuan seorang pakar(ahli) sehingga dapat digunakan untuk konsultasi. Sistem Pakar ini biasa di gunakan untuk menjawab pertanyaan (konsultasi). Namun menurut jurnal(Muhammad Silmi, Eko Adi Sarwoko, Kushartantya) sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat di pecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut. sbg contoh, Sistem pakar Dalam Bidang Kesehatan yang akan saya bahas ini.
Lalu apakah itu sistem pakar dalam bidang kesehatan ?
Sistem Pakar yang di rancang untuk menjawab pertanyaan dan menyelesaikan permasalahan dalam bidang kesehatan, Namun menurut jurnal (Muhammad Silmi, Eko Adi Sarwoko, Kushartantya) memang sudah banyak sistem pakar dalam bidang kesehatan tetapi belum ada sistem pakar yang dapat mendiagnosis jenis penyakit tertentu. Seperti jenis penyakit darah pada Manusia.
Namun untuk membuat sistem pakar seperti diatas memerlukan beberapa komponen, menurut jurnal (Johni S Pasaribu) komponen tersebut terdiri dari:
1. Basis pengetahuan (Knowledge base). Berisi pengetahuan-pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, memformulasikan dan memecahkan persoalan. Bentuk basis pengetahuan yang umum digunakan ada 2, yaitu: penalaran berbasis aturan dan penalaran berbasis kasus. 2. Motor inferensi (inference engine). Ada 2 cara yang dapat dikerjakan dalam melakukan inferensi, yaitu: a. Forward chaining merupakan grup dari multiple inferensi yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya. Forward chaining adalah data-driven karena inferensi dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru konklusi diperoleh. Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri (IF dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis. Gambar 1 berikut menunjukkan diagram Forward chaining.
Sistem Pakar adalah sistem informasi yang berisi tentang pengetahuan seorang pakar(ahli) sehingga dapat digunakan untuk konsultasi. Sistem Pakar ini biasa di gunakan untuk menjawab pertanyaan (konsultasi). Namun menurut jurnal(Muhammad Silmi, Eko Adi Sarwoko, Kushartantya) sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat di pecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut. sbg contoh, Sistem pakar Dalam Bidang Kesehatan yang akan saya bahas ini.
Lalu apakah itu sistem pakar dalam bidang kesehatan ?
Sistem Pakar yang di rancang untuk menjawab pertanyaan dan menyelesaikan permasalahan dalam bidang kesehatan, Namun menurut jurnal (Muhammad Silmi, Eko Adi Sarwoko, Kushartantya) memang sudah banyak sistem pakar dalam bidang kesehatan tetapi belum ada sistem pakar yang dapat mendiagnosis jenis penyakit tertentu. Seperti jenis penyakit darah pada Manusia.
Namun untuk membuat sistem pakar seperti diatas memerlukan beberapa komponen, menurut jurnal (Johni S Pasaribu) komponen tersebut terdiri dari:
1. Basis pengetahuan (Knowledge base). Berisi pengetahuan-pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, memformulasikan dan memecahkan persoalan. Bentuk basis pengetahuan yang umum digunakan ada 2, yaitu: penalaran berbasis aturan dan penalaran berbasis kasus. 2. Motor inferensi (inference engine). Ada 2 cara yang dapat dikerjakan dalam melakukan inferensi, yaitu: a. Forward chaining merupakan grup dari multiple inferensi yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya. Forward chaining adalah data-driven karena inferensi dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru konklusi diperoleh. Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri (IF dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis. Gambar 1 berikut menunjukkan diagram Forward chaining.
Gambar 1. Diagram Forward Chaining, sumber gambar (Johni S Pasaribu)
b. Backward chaining menggunakan pendekatan goal-driven, dimulai dari ekspektasi apa yang diinginkan terjadi (hipotesis), kemudian mencari bukti yang mendukung (atau kontradiktif) dari ekspektasi tersebut. Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kanan (THEN dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari hipotesis terlebih dahulu, dan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut harus dicari fakta-fakta yang ada dalam basis pengetahuan. Gambar 2 berikut menunjukkan diagram Backward chaining.
Gambar 2. Diagram Backward Chaining, sumber gambar (Johni S Pasaribu)
cara kerja sistem pakar itu sendiri
Aplikasi Sistem Pakar di Bidang
Kedokteran Bidang kedokteran sangat erat hubungannya dengan kesehatan.
Penerapan sistem pakar pada bidang ini akan sangat membantu dalam kelangsungan
hidup sesorang. Beberapa alat kedokteran saat ini sudah memanfaatkna sistem
pakar. Ada yang sebagai penentu keputusan dan ada juga yang bekerja untuk
menyembuhkan suatu penyakit mulai yang sederhana hingga yang kronis. Contoh
alat kedokteran yang menerapkan sistem pakar di dalamnya antara lain USG
(ultrasonografi). Alat ini bekerja berdasarkan pantulan gelombang suara
ultrasonik. Banyak digunakan untuk mendeteksi janin dalam kandungan. Alat ini
bekerja dengan menerima input berupa suara yang lalu diolah menjadi sebuah
informasi berupa visual.
Alat lain yang menerapkannya
adalah pengukur kadar lemak dalam darah. Alat ini berfungsi untuk mengetahui
kadar lemak dalam darah seseorang. Terlebih dahulu diberi input yang mendukung
perhitungan. Perhitungan alat ini telah dirumuskan dengan rule base yang telah
terprogram. Setelah input dimasukkan maka alat ini secara otomatis mengolah
datanya dan hasilnya berupa keputusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar